Salah satu tantangan bagi orang tua dalam menghadapi anak yang memasuki fase remaja adalah bagaimana caranya agar anak mampu mengelola keuangan dengan baik. 

Ketika memasuki usia 12 – 18 tahun, anak remaja mempunyai kecenderungan untuk menjadiimpulsive buyer di tengah perkembangan teknologi dan kemudahan berbelanja saat ini. Untuk itu, orang tua perlu mengawasi alur kas dan behavior anak-anaknya.

Alih-alih menerapkan sejumlah larangan yang mungkin akan menimbulkan pemberontakan, orang tua sebaiknya mulai memberikan edukasi mengenai literasi atau pengelolaan keuangan. 

Tips Bagi Orang Tua untuk Mengajarkan Cara Mengelola Uang

1. Berikan Anggaran dan Strategi Keuangan

Sebelum mengajarkan anak untuk bisa mengelola keuangannya, anak juga perlu diberi wawasan tentang dasar-dasar keuangan terlebih dulu, salah satunya membuat strategi dalam mengatur pemasukkan dan pengeluaran. 

Misalnya, tentukan beberapa posko penting seperti keperluan pribadi, menabung, dan beramal. Kemudian, orang tua juga bisa menarggetkan jumlah uang yang akan diberikan kepada anak baik tiap bulan atau tiap minggunya. Dari total uang yang diberikan tersebut, tentukan persentase yang akan dibagi ke dalam setiap posko pengeluaran. 

Tidak ada salah dan benar dalam menentukan anggaran ini, semuanya bisa dikembalikan sesuai dengan kebutuhan anak yang telah diawasi oleh orang tua.

2. Ajarkan Anak untuk Terbiasa Mempunyai Catatan Keuangan

Kemudian, ajarkan anak untuk mempunyai laporan atau catatan keuangan yang sederhana, seperti mencatat pemasukkan dan pengeluaran sehari-hari. Pencatatan ini bertujuan untuk mengetahui kemana perginya sebagian besar uang yang digunakan.

Di akhir periode, orang tua dan anak bisa bersama-sama melakukan evaluasi, apakah pengeluaran dalam periode tertentu sudah tepat atau belum. Jika belum, maka selanjutnya bisa membuat batasan-batasan sesuai dengan tujuan keuangan agar pengelolaannya bisa lebih baik lagi.

3. Ajarkan Tentang Pentingnya Menabung dengan Mempunyai Tujuan Keuangan

Salah satu penyesalan orang dewasa adalah ketika tidak memulai kebiasaan menabung sejak kecil. Untuk menghindari itu, orang tua perlu menanamkan pentingnya menabung, contohnya menabung bisa membantu mereka untuk merencanakan atau mewujudkan impian di masa depan. 

Untuk meningkatkan motivasi anak, tentukan juga tujuan yang ingin dicapai melalui menabung. Misalnya, jika anak ingin mengganti handphone yang sudah mulai rusak, maka ia harus mulai menyisihkan uangnya dalam jangka waktu tertentu. Jika berhasil, maka berilah penghargaan kecil agar anak kembali bersemangat untuk mengisi tabungannya lagi.

4. Biarkan Anak Bertanggungjawab dan Mengambil Keputusan Sendiri

Dalam proses mengelola keuangan, pasti ada beberapa hal yang terjadi di luar perkiraan. Misalnya, ketika anak menggunakan uang di luar budget yang ditentukan di awal, sehingga uang habis sebelum waktunya. 

Pada saat ini, jangan langsung memberikan hukuman, namun coba buat agar ia bisa bertanggungjawab. Misalnya, ia harus mengganti kekurangan uang di bulan sebelumnya, dengan uang yang akan diberikan di bulan selanjutnya. Sehingga ia harus lebih berhemat di bulan tersebut karena uang jajannya sudah digunakan untuk menutupi keborosannya. 

Contoh lainnya, jika anak dilema dalam membeli kebutuhan atau keinginan, berikan pandangan tentang skala prioritas dan resiko yang akan terjadi. Setelah itu, biarkan ia mengambil keputusan sendiri karena hal ini akan membantunya belajar bertanggungjawab untuk keputusan tersebut di masa depan.

Apa Saja Manfaat Mengelola Keuangan

Agar anak bersedia untuk menerapkan tips-tips di atas, Anda juga bisa menjelaskan beberapa manfaat di bawah ini:

Pertama, pengelolaan uang yang baik dapat memberikan wawasan penting tentang pengelolaan anggaran, bagaimana cara menabung, dan investasi, yang akan berguna untuk membantu mereka mandiri secara finansial di masa depan.

Kedua, terbiasa mengelola uang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin. Misalnya, bahwa uang yang mereka dapatkan saat ini didapat dari hasil kerja keras seseorang ataupun kerja keras mereka sendiri maka dari itu perlu digunakan secara bijak sesuai kebutuhan. Dengan kata lain, mereka jadi lebih bisa menghargai nilai uang itu sendiri. 

Mengajarkan anak mengelola keuangan merupakan proses yang panjang. Namun, dengan membiasakan diri untuk menerapkan tips-tips di atas diharapkan dapat membantu anak di masa depan. 

Demi memberikan yang terbaik untuk pendidikan siswa-siswinya, SMP Islam Terpadu (SMPIT) Auliya yang merupakan salah satu SMP Islam favorit di Bintaro, telah menyusun kurikulum agar para siswa siap menghadapi era digital. Salah satunya dengan program practical financial skillsyang berkolaborasi dengan lembaga keuangan.