3 Nilai Keislaman Dalam Tri Satya Pramuka Dan Implementasinya

Pramuka merupakan organisasi pendidikan kepaduan yang dilaksanakan di Indonesia. 

Di Indonesia sendiri, pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus dilaksanakan bagi seluruh siswa berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Pramuka. 

Maka dari itu para siswa dan siswi di Indonesia harus melakukan kegiatan pramuka untuk membentuk karakter dan kepribadian para generasi muda. 

Salah satu pilar penting dalam pramuka adalah Tri Satya yang menjadi prinsip utama dalam gerakan pramuka. 

Adapun isi dari Tri Satya Pramuka adalah “Demi kehormatanku Aku berjanji akan bersungguh-sungguh: (1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila, (2) Menolong sesama hidutp dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, dan (3) Menepati Dasa Dharma.”

Berdasarkan isi dari Tri Satya Pramuka tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pramuka dapat membentuk karakter positif terhadap peserta didik. 

Selain itu, nilai-nilai dalam Tri Satya Pramuka tersebut juga memiliki nilai keagamaan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan memahami nilai-nilai keislaman yang terkandung dalam Tri Satya Pramuka tersebut diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang memberikan manfaat dan kebaikan untuk lingkungan sekitarnya. 

Lalu apa saja nilai keislaman dalam Tri Satya Pramuka? yuk simak artikel ini hingga tuntas!

Nilai-Nilai Keislaman Dalam Tri Satya Pramuka

Jika dicermati lebih jeli, prinsip yang ada di Tri Satya Pramuka memiliki kandungan nilai keislaman yang mampu meningkatkan aspek religius pada peserta didik. 

Berikut ini beberapa nilai keislaman yang ada dalam Tri Satya Pramuka :

1. Nilai yang berhubungan dengan Allah (Hablu minAllah)

Nilai yang terkandung dalam Tri Satya Pramuka yang pertama adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah atau Hablu min Allah. 

Hablum minAllah sendiri merupakan konsep bagaimana seorang manusia berhubungan dengan sang maha pencipta Allah yaitu dengan mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. 

Hablu minAllah terkandung dalam Tri Satya Pramuka para prinsip yang berisi kewajiban terhadap tuhan yang maha esa. 

Selain itu, Hablu min Allah juga berkaitan dengan prinsip kewajiban terhadap Pancasila. 

Dalam Pancasila sendiri terdapat sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan yang maha esa” yang dalam konteks ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah. 

Hablum min Allah juga terkandung dalam prinsip kewajiban terhadap Dasa Darma dimana pada butir pertama berbunyi “Takwa kepada tuhan yang maha esa”

Dalam implementasi Hablum minal-alam dalam kegiatan kepramukaan dapat ditunjukan dalam beberapa perilaku.  

Salah salah satunya dengan selalu membaca doa sebelum atau sesudah melaksanakan kegiatan. Pada kegiatan tersebut juga tak lupa untuk selalu ingat waktu ibadah dan harus menghentikan kegiatan saat waktu ibadah tersebut. 

Dalam kegiatan kepramukaan baik itu di tingkat siaga, penggalang, penegak hingga pandega penting untuk selalu melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT meskipun di saat melaksanakan kegiatan kepramukaan. 

Selain itu, dalam konteks pendidikan juga Hablu min al-alam terdapat pada kandungan dimensi pada profil pelajar pancasila. 

Pada dimensi pertama profil pelajar pancasila, tertulis “beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia”

Dalam konteks tersebut, melalui kegiatan kepramukaan dapat meningkatkan kompetensi pada aspek religius dan meningkatkan profil pelajar pancasila. 

2. Nilai berhubungan dengan sesama manusia (Hablu min an-nas)

Nilai yang terkandung dalam Tri Satya Pramuka selanjutnya ada nilai berhubungan dengan sesama manusia atau Hablum min an-nas.

Dalam pelaksanaannya, Hablum min an-nas merujuk pada hubungan sesama manusia yaitu diri sendiri, keluarga dan hubungan dengan masyarakat. 

Hablum min an-nas dalam Tri Satya Pramuka terdapat pada prinsip kewajiban terhadap NKRI (Negara kesatuan Republik Indonesia) dimana sebagai warga negara harus senantiasa bersosialisasi dan saling membantu sesama masyarakat. 

Selanjutnya, makna Hablum min an-nas juga terkandung dalam kewajiban Tri Satya Pramuka yaitu kewajiban terhadap sesama hidup dan kewajiban terhadap masyarakat. 

Selain itu, makna Hablum min an-nas juga terkandung dalam Tri Satya Pramuka kewajiban terhadap Pancasila dimana terdapat pada sila ke 2, 3, 4 dan 5. 

Terakhir, Hablum min an-nas juga terkandung dalam prinsip Tri Satya Pramuka yaitu kewajiban terhadap Dasa Darma dimana menyangkut pada butir kedua (Patriot yang sopan dan kesatria, butir keempat (patuh dan suka bermusyawarah), butir kelima (rela menolong dan tabah), butir keenam (rajin, terampil dan gembira) dan butir kesembilan (bertanggung jawab dan dapat dipercaya). 

Implementasi dari Hablum min an-nas yaitu bagaimana seorang anggota pramuka dapat berperilaku baik dengan sesama manusia di lingkungan sekolah, keluarga hingga masyarakat. 

Bentuk perilaku dari Hablum min an-nas tersebut antara lain menjaga kesehatan, menjaga kebersihan diri, mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan patuh akan selalu aturan yang berlaku di sekolah, keluarga hingga masyarakat. 

Aspek Hablum min an-nas juga terdapat dalam profil pelajar pancasila dimensi ketiga yaitu “Bergotong-royong”

3. Nilai hubungan dengan alam (Hablun min al-alam) 

Hablum minal-alam merupakan hubungan manusia dengan alam sekitarnya seperti hewan, tumbuhan hingga benda tak bernyawa. 

Nilai yang diharapkan dalam Hablum minal-alam adalah diharapkan manusia bisa saling menyayangi, melestarikan dan memelihara ekosistem yang ada di alam. 

Hablum minal-alam yang terkandung dalam Tri Satya Pramuka terdapat pada prinsip kewajiban terhadap NKRI. 

Selain itu, Hablu minal-alam juga terkandung dalam kewajiban terhadap Dasa Darma dimana terdapat pada butir kedua yaitu “Cinta alam”

Implementasi dari nilai tersebut adalah anggota pramuka harus melaksanakan perilaku yang baik terhadap alam di lingkungan sekolah ataupun dimana saja. 

Perilaku tersebut antara lain dapat bertanggung jawab dalam memelihara kebersihan dan kelestarian alam seperti jangan membuang sampah sembarangan. 

Hablum minal-alam juga bisa diimplementasikan dalam upaya pelestarian seperti sebagai anggota pramuka harus senantiasa menjaga kelestarian alam dengan tidak merusak apa saja yang ada di ekosistem. 

Dalam profil pelajar pancasila, nilai Hablum minal-alam terkandung dalam dimensi kelima yaitu “Bernalar kritis”

Penanaman Nilai Keislaman Pada Kegiatan Pramuka di SDIT Auliya

SDIT Auliya merupakan sekolah islam terbaik di Bintaro yang memiliki banyak program termasuk kegiatan kepramukaan. 

Di SDIT Auliya, para peserta didik akan mendapatkan bimbingan penumbuhan potensi dengan mengintegrasikan nilai keislaman dan karakter yang positif. 

Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan kepramukaan yang menyenangkan dan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman di dalamnya. 

Kegiatan kepramukaan di SDIT Auliya dilaksanakan oleh seluruh peserta didik karena merupakan ekstrakurikuler wajib di sekolah. 

Melalui kegiatan kepramukaan tersebut, SDIT Auliya memberikan kesempatan bagi siswa untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan dan nilai-nilai keislaman. 

Berbagai kegiatan menyenangkan dilakukan saat pramuka seperti perkemahan, latihan rutin, kegiatan bakti masyarakat dan lainnya yang diintegrasikan dengan nilai keislaman. 

Untuk informasi pendaftaran siswa SDIT Auliya bisa berkunjung ke website berikut ini.