Pembelajaran Berdiferensiasi : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Sesuai Kebutuhannya
Pendidikan di Indonesia memiliki peran untuk membuka potensi yang ada dari setiap peserta didik.
Kendati demikian, pendidik memiliki tantangan bagaimana cara memberikan pembelajaran yang efektif untuk semua di siswa pada kelas yang bersifat heterogen.
Para peserta didik memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda-beda yang membuat pendidik harus mengajarkan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuannya.
Maka dari itu, kini muncul pendekatan pembelajaran berdiferensiasi yang dapat memfasilitasi berbagai perbedaan yang ada di kelas.
Melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, pendidik dapat menyesuaikan pembelajaran dari segi metode, materi dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda tersebut.
Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi ini mulai banyak digunakan di satuan pendidikan pada saat peralihan menuju kurikulum merdeka.
Lalu apa itu pembelajaran berdiferensiasi? berikut ini penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi?
Berbicara apa itu pembelajaran berdiferensiasi, merupakan pembelajaran yang memiliki fleksibilitas dalam meningkatkan potensi setiap peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar, minat, gaya belajar dan profil pelajar tersebut.
Pada penerapannya, pembelajaran berdiferensiasi tak hanya fokus pada hasil saja melainkan pada proses dan konten materi yang diperhatikan untuk disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan peserta didik.
Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi bisa dilakukan pada setiap mata pelajaran di kelas.
Namun untuk menerapkannya, pendidik harus memiliki pemahaman mendalam tentang siswa secara individu untuk nantinya berdasarkan kemampuan, minat, gaya belajar, dan kelemahannya.
Dengan informasi yang telah diperoleh tersebut, pendidik bisa merancang pembelajaran yang relevan dan dibutuhkan oleh peserta didik.
Melalui pendekatan ini juga, siswa dapat belajar sesuai dengan tingkatan dan kemampuannya agar pertumbuhan bisa lebih signifikan dan efektif.
Dalam penerapannya, pembelajaran diferensiasi bukanlah tugas yang mudah karena membutuhkan kreativitas dalam merancang pembelajaran yang efektif.
Selain itu, penggunaan alat bantu yang bisa memenuhi gaya belajar setiap peserta didik juga dibutuhkan agar implementasinya bisa lebih efektif.
Pada dasarnya, pembelajaran berdiferensiasi dilakukan demi tujuan menciptakan kesetaraan belajar bagi setiap siswa dan menjembatani kesenjangan belajar yang ada pada setiap peserta didik.
Mengingat suasana kelas di Indonesia dan terdapat kesenjangan belajar antar peserta didik, pembelajaran berdiferensiasi harus dilakukan untuk memperbaiki permasalahan tersebut.
Penting untuk dipahami bahwa beberapa siswa memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda-beda pada setiap topik pembelajaran.
Para siswa juga memiliki gaya belajarnya yang berbeda-beda untuk memaksimalkan pembelajaran contohnya seorang siswa akan lebih mudah mengerti apabila pembelajaran menggunakan visual.
Maka dari itu, pembelajaran berdiferensiasi hadir untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan siswa di kelas untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan menyenangkan.
4 Metode Pembelajaran Berdiferensiasi
Terdapat 4 metode pembelajaran berdiferensiasi yang dibedakan dalam beberapa aspek berikut ini :
Perbedaan pada pembelajaran berdiferensiasi yang pertama adalah pada segi konten atau materi pembelajaran itu sendiri.
Dalam realitanya, kemampuan peserta didik berbeda-beda terhadap suatu materi tertentu.
Terdapat beberapa peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran sebelumnya atau sudah memahami materi pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Maka dari itu harus disesuaikan berdasarkan tingkat pemahaman siswa dan harus memfasilitasi seluruh kemampuan siswa tersebut.
Selain itu, isi konten juga bisa dibedakan berdasarkan gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda.
Untuk peserta didik dengan gaya belajar visual akan lebih efektif jika belajar menggunakan tayangan PPT yang menarik, sedangkan gaya auditori bisa lebih efektif menggunakan video atau penjelasan dari guru.
Sementara untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik akan lebih efektif jika ia berpartisipasi secara fisik pada pembelajaran sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhannya.
Selanjutnya ada proses yang merujuk pada bagaimana seorang pendidik bisa memberikan instruksi yang tepat kepada peserta didik saat pembelajaran.
Selain itu, aspek penilaian juga sangat penting dalam memahami apakah peserta didik sudah belajar dengan kemampuan terbaiknya atau tidak.
Untuk menentukan proses dan model pembelajaran yang cocok dengan peserta didik maka guru harus melakukan analisa terhadap minat, kemampuan dan tingkat pengetahuan.
Proses pembelajaran juga merujuk pada bagaimana seorang guru dalam mendemonstrasikan cara penyelesaian masalah dan membimbing siswa dalam mereplikasikan proses tersebut dalam pembelajaran.
Selanjutnya ada aspek produk yang merupakan metode apa yang digunakan oleh pendidik untuk seberapa kemampuan siswa dalam menguasai materi berdasarkan bahan ajar yang telah dibuat.
untuk mengetahui tingkat penguasaan materi tersebut, pendidik harus melakukan tes kemampuan dan melakukan analisis terhadap hasil tersebut.
Namun dalam pembelajaran berdiferensiasi, metode penilaian yang cocok sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan minat harus dilaksanakan.
Misalnya cara menilai murid yang memiliki kemampuan kinestetik adalah dengan melakukan penilaian verbal atau lisan.
Selain itu, penilaian juga dilakukan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dimana siswa yang memiliki tingkat kemampuan low akan mendapatkan bobot skor yang lebih tinggi daripada siswa dengan kemampuan high.
Pendekatan berdiferensiasi mengharuskan pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan pembelajarannya.
Maka dari itu pendidik harus membuat lingkungan kelas atau sekolah menjadi lebih tenang dan kondusif untuk bisa meningkatkan hasil belajar.
Aspek pencahayaan, ukuran, suasana dan pengaturan papan di kelas juga harus diperhatikan agar proses pembelajaran bisa lebih baik lagi.
Selain itu, desain ruang kelas juga harus disesuaikan sedemikian rupa untuk mendukung proses kerja kelompok dan kolaborasi untuk bisa meningkatkan profil pelajar pancasila.
Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi
Terdapat beberapa manfaat dari implementasi pendekatan pembelajaran berdiferensiasi bagi peserta didik, antara lain :
● Mendukung pertumbuhan yang merata bagi siswa : melalui pembelajaran berdiferensiasi, peserta didik mendapatkan pertumbuhan yang merasa di semua tingkatan. Para pendidik melakukan peningkatan minat belajar siswa dan proses belajar dan membimbing mereka mencapai potensi terbaiknya.
● Pembelajaran yang menyenangkan : Pembelajaran berdiferensiasi membuat proses pembelajaran disesuaikan dengan minat dan gaya belajar siswa sehingga proses tersebut lebih menyenangkan dan mudah.
● Pembelajaran yang dipersonalisasi : Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran berpusat pada siswa sehingga mereka akan mendapatkan pembelajaran sesuai dengan tingkat pengetahuan, preferensi belajar dan minat atau gaya belajarnya.
Pembelajaran Berdiferensiasi di SDIT Auliya, SD Islam Terbaik di Bintaro
SDIT Auliya merupakan SD Islam terbaik di Bintaro yang memiliki sistem pembelajaran untuk meningkatkan potensi diri dari setiap peserta didik.
Salah satunya melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi yang dapat memfasilitasi berbagai perbedaan di kelas.
Dengan pembelajaran berdiferensiasi tersebut diharapkan para siswa dan siswi mendapatkan peningkatan pembelajaran yang menyeluruh.
Dengan pendidik yang profesional dan berpengalaman, SDIT Auliya siap mendidik peserta didik dengan sebaik mungkin.
Selain itu, SDIT Auliya juga memiliki sistem pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan keislaman.
Sebagai SD Islam terbaik di Bintaro, SDIT Auliya juga memiliki berbagai program pembelajaran yang bisa meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang penting di abad ke-21 ini.
Untuk informasi pendaftaran SDIT Auliya, bisa berkunjung ke website berikut.