Memahami Karakteristik Murid Berkebutuhan Khusus, Bagaimana Pendekatan Pembelajaran Yang Optimal?

Pendidikan inklusif telah diterapkan di sistem pendidikan Indonesia yaitu pembelajaran untuk seluruh siswa termasuk murid yang berkebutuhan khusus. 

Murid berkebutuhan khusus atau disingkat dengan MBAK merupakan kelompok siswa yang membutuhkan pendekatan pembelajaran yang berbeda dari siswa pada umumnya. 

Para murid berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan dalam aspek fisik, gangguan perkembangan, gangguan belajar hingga kebutuhan emosional dan sosial. 

Di sistem pendidikan di Indonesia, memberikan kesempatan bagi murid berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan setingkat sama dengan murid lainnya melalui pendidikan inklusif. 

Dalam praktiknya, penting sekali untuk mengetahui karakteristik murid berkebutuhan khusus. 

Maka dari itu para artikel ini kita akan bahas lebih dalam tentang karakteristik murid berkebutuhan khusus. 

Karakteristik Murid Berkebutuhan Khusus

1. Keterbatasan Fisik

Karakteristik murid berkebutuhan khusus yang pertama adalah adanya keterbatasan fisik yang bisa membatasi gerakan mereka. 

Mereka tidak bisa bergerak normal seperti murid lainnya dan membutuhkan alat bantu seperti kursi roda, kruk dan alat pembantu lainnya. 

Untuk mengakomodasi pembelajaran mereka, dibutuhkan aksesibilitas fisik seperti ram yang sesuai dan fasilitas toilet disabilitas. 

2. Gangguan Perkembangan 

Selanjutnya, karakteristik murid berkebutuhan khusus lainnya adalah gangguan pada perkembangan seperti dalam segi berbicara, bergerak dan berinteraksi sosial. 

Gangguan tersebut termasuk pada autisme, down syndrome hingga gangguan perkembangan lainnya. 

Untuk mengakomodasi pendidikan, dibutuhkan pendekatan pembelajaran dan standar tertentu selama prosesnya. 

3. Gangguan Belajar

Murid berkebutuhan khusus memiliki kemampuan belajar yang berbeda dengan murid pada umumnya. 

Beberapa dari mereka memiliki kemampuan belajar yang lebih lambat dari lainnya namun justru ada yang lebih menonjol di satu bidang tertentu. 

Maka dari itu, pendidik harus membuat pembelajaran yang bisa diakses oleh semua murid terlepas dari berbagai kemampuan yang mereka miliki. 

Murid berkebutuhan khusus memiliki kesulitan dalam membaca, menulis dan berhitung sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang bisa menyesuaikan dari segi bahan ajar, waktu, dan cara penyampaiannya. 

4. Kebutuhan emosional dan sosial 

Murid berkebutuhan khusus memiliki kesulitan dalam segi emosional dan sosial seperti memiliki kecamatan, depresi hingga masalah para perilaku sosial. 

Untuk mendukung proses pembelajarannya dibutuhkan lingkungan yang aman dan memiliki dukungan emosional yang baik seperti mendapatkan konseling dan bimbingan secara intens. 

5. Kemampuan kognitif yang beragam 

Murid berkebutuhan khusus memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda dimana beberapa ada yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata ataupun di atas rata-rata. 

Maka dari itu penting untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan dari setiap peserta didik untuk memberikan pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. 

5 Pendekatan Pembelajaran Yang Sesuai Untuk Murid Berkebutuhan Khusus

Melakukan pembelajaran untuk murid berkebutuhan khusus memerlukan pendekatan tertentu agar berjalan lebih optimal dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, berikut ini selengkapnya.

1. Pendidikan Inklusif 

Pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk murid berkebutuhan khusus yang pertama adalah pendidikan inklusif. 

Pendidikan inklusif sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan murid berkebutuhan khusus di dalam kelas reguler bersama rekan sejawatnya yang tidak berkebutuhan khusus. 

Dengan pendidikan inklusif, para murid berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan murid pada umumnya namun dengan penyesuaian pendekatan dan kurikulum. 

Penyesuaian tersebut bisa saja pada segi penggunaan teknologi assistive, modifikasi tugas, hingga penyesuaian para kecepatan pembelajaran. 

Selain itu, bisa juga ditambahkan dengan asisten pengajar atau terapis agar murid berkebutuhan khusus bisa berinteraksi dengan materi pelajaran dan lingkungan sosialnya. 

2. Pendekatan Individualisasi 

Selanjutnya menggunakan pendekatan individualisasi yang mengakui bahwa setiap murid berkebutuhan khusus memiliki kekuatan, kelemahan dan cara belajarnya yang unik. 

Maka dari itu, guru harus merancang perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan setiap individu yang disesuaikan dalam segi tujuan, materi pembelajaran dan metode yang cocok. 

Pada prosesnya juga harus memperhatikan materi pembelajaran, kegiatan dan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 

3. Penggunaan teknologi assistive

Untuk mendukung proses pembelajarannya, guru bisa menggunakan teknologi Assistive. 

Teknologi Assistive tersebut antara lain keyboard khusus, perangkat pengenalan suara, aplikasi pembarcara layar dan lain-lainnya. 

Dengan teknologi assistive tersebut, para peserta didik bisa mengikuti pembelajaran dengan lebih efektif. 

4. Pendekatan Multisensori

Pendekatan Multi-sensori merupakan pendekatan yang melibatkan penggunaan berbagai indra dalam pembelajaran seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan hingga gerakan. 

Misalnya pada murid yang mengalami masalah disleksia, guru dapat menggunaka huruf yang diraba untuk membantu kemampuan membacanya. 

Selain itu, guru juga bisa menggunakan lagu dan gerakan untuk membantu memudahkan para murid memahami materi tertentu. 

Pada teorinya, suatu materi akan lebih dipahami apabila melibatkan lebih dari satu indra dalam proses pembelajarannya. 

5. Strategi Pembelajaran Modifikasi 

Selanjutnya adalah strategi pembelajaran modifikasi yang dapat menyesuaikan cara pengajaran dan materi pembelajaran yang sesuai dan dibutuhkan oleh murid berkebutuhan khusus. 

Pada prosesnya, peserta didik akan mendapatkan proses pembelajaran yang memecahkan tugasnya lebih mudah, petunjuk pengerjaan yang mudah dipahami dan format penilaian yang disesuaikan dengan peserta didik. 

Misalnya murid yang mengalami kesulitan dalam menulis tulisan dalam jumlah yang panjang akan lebih baik jika menyediakan format penilaian dalam bentuk pilihan ganda atau lisan. 

6. Pendekatan berbasis proyek

Pendekatan pembelajaran berbasis proyek tidak hanya cocok saja untuk murid pada umumnya namun berlaku juga untuk murid berkebutuhan khusus. 

Melalui pendekatan berbasis proyek, peserta didik akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dimana selama proses melibatkan kemampuan seperti perencanaan, organisasi, hingga pemecahan masalah. 

Selain itu, melalui pendekatan berbasis proyek juga mereka akan lebih memahami secara mendalam akan suatu materi tertentu. 

7. Pendekatan berbasis permainan

Selanjutnya, pendekatan berbasis permainan juga cocok untuk murid berkebutuhan khusus untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan interaktif. 

Pembelajaran berbasis permainan dapat meningkatkan murid berkebutuhan khusus dalam segi keterampilan sosial dan emosional serta keterampilan akademik. 

Pendekatan tersebut juga sangat cocok untuk siswa yang mengalami gangguan perhatian atau hiperaktif. 

SDIT Auliya, SD Terbaik di Bintaro 

SDIT Auliya merupakan SD terbaik di Bintaro memberikan pembelajaran berstandar internasional untuk menumbuhkan potensi anak dengan nilai keislaman dan karakter yang positif. 

Melalui sistem pembelajaran yang homy dan menyenangkan serta dukungungan dari pendidik yang hangat dan caring, SDIT Auliya menghadirkan sekolah yang berperan sebagai rumah kedua bagi siswa. 

Dengan motto “My School, My Second Home”, para siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna yang dapat menumbuhkan potensi dari siswa. 

Berbagai program dilaksanakan pada SDIT Auliya termasuk untuk membangun kecakapan literasi dan numerasi yang terbingkai dalam pendekatan agama.

Dengan adanya pendekatan agama dalam aspek pembelajarannya, diharapkan para siswa bisa memiliki karakter islami sebagai bekal masa depan dan investasi di akhirat. 

Pendekatan pembelajaran yang dilakukan di SDIT Auliya adalah Student Active Learning (SAL) dan High Order Thinking Skill (HOTS) untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang baik. 

Untuk informasi pendaftaran SD Islam Terpadu Auliya, bisa berkunjung ke website resmi sekolah berikut.