Peran memori atau ingatan pada peserta didik sangat penting untuk pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Melalui kemampuan memory yang terdiri dari memahami, menyimpan dan mengingat informasi menjadi suatu kunci kesuksesan dalam pendidikan.
Selain itu, pengaruh memory juga sangat penting pada aspek kehidupan dan pekerjaan bagi setiap individu.
Pada proses pembelajaran, terdapat dua elemen yang berperan penting yaitu working memory atau memori kerja dan long-term memory atau memori jangka panjang.
Kedua jenis memory tersebut memiliki perannya masing-masing untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik.
Maka dari itu, yuk kita bahas perbedaan working memory dan long-term memory untuk meningkatkan pembelajaran.
Berbicara apa itu working memory, merupakan sistem memori yang berperan untuk memproses informasi yang sedang diolah oleh otak dalam waktu singkat.
Pada working memory, komponen ini bisa dibilang dengan “Otak Sementara” yang bertugas membantu dalam memproses suatu informasi.
Working memory terdiri dari berbagai komponen seperti komponen visual spatial (gambaran visual) dan komponen fonologis (bahasa lisan).
Pada kehidupan sehari-hari, working memory berperan untuk mengingat suatu informasi sementara seperti nomor telepon yang baru diucapkan sehingga ketika guru menjelaskan mengenai suatu konsep tertentu.
Selain itu, kemampuan working memory juga berkaitan dengan bagaimana seseorang bisa memecahkan suatu permasalahan, memahami suatu konsep hingga melaksanakan tugas yang memerlukan pemikiran yang kompleks.
Peran Working Memory Pada Pembelajaran
Pada proses pembelajaran, working memory bertugas untuk memahami suatu informasi baru dan memprosesnya ke dalam pemikiran atau otak.
Working memory terjadi seperti pada saat peserta didik membaca suatu teks, menyimpan kata-kata sembari memahami konteks dari suatu teks.
Selanjutnya, working memory berperan untuk membuat peserta didik menjadi fokus.
Mereka akan fokus pada suatu tugas yang sedang dikerjakan agar bisa memahami dan menyelesaikan permasalahan dari tugas tersebut.
Semakin baik kemampuan seseorang dalam mengelola working memory, semakin baik juga seseorang itu bisa fokus.
Selanjutnya, working memory berperan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dari tugas yang diberikan di sekolah.
Seperti saat guru sedang memberikan tugas berupa permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa maka working memory berperan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Selanjutnya, working memory berperan untuk menghubungkan informasi yang ada pada working memory dan mengkombinasikan dengan long term-memory.
Pada proses ini memungkinkan siswa untuk mengaitkan suatu konsep baru dengan konsep yang sudah ia kuasai untuk mencapai pemahaman atau ide yang baru.
Long-Term Memory merupakan sistem memori yang berperan untuk menyimpan dan mengambil informasi yang lama yang telah disimpan pada ingatan.
Melalui long-term memory, memungkinkan manusia untuk menyimpan informasi, pengalaman hingga ingatan jangka panjang yang bisa diakses kapan saja.
Pada long-term memory, terdapat dua jenis yaitu Memori episodik dan Memori Semantik.
● Memori Episodik merupakan jenis memori yang digunakan untuk menyimpan pengalaman pribadi dan peristiwa yang telah dialami oleh seseorang. Contoh memori episodik adalah ingatan akan kenangan liburan, peristiwa penting dalam hidup dan pengalaman bermakna dalam hidup
● Memory Semantik merupakan memori yang berisi pengetahuan dan konsep yang telah dipelajari semasa hidup. Contoh dari memori semantik antara lain pemahaman mengenai bahasa, matematika, sains dan topik pembelajaran lainnya.
Peran Long-Term Memory Dalam Pembelajaran
Peran long-term memory dalam pembelajaran yang pertama adalah untuk menyimpan informasi yang telah diproses melalui working memory dan menyimpannya pada long-term memory.
Maka bisa disimpulkan bahwa long-term memory adalah suatu tempat yang digunakan bagi seseorang untuk menyimpan pengetahuan dan pengalaman dalam jangka waktu panjang dan bisa diingat kapan saja.
Seiring berjalannya waktu, siswa kadang lupa akan informasi atau pengetahuan yang telah dipelajarinya.
Maka dari itu, long-term memory berfungsi untuk mengingatnya kembali melalui pengulangan agar informasi tersebut tidak hilang dalam ingatan.
Saat siswa akan mengingat informasi atau pengetahuan yang telah tersimpan, mereka akan melakukan proses pemanggilan terhadap ingatan itu sendiri.
Pada proses pemanggilan tersebut, mereka akan mengingat fakta, konsep hingga keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya.
4. Memahami suatu konsep lebih dalam
Pada long-term memory, membuat seseorang akan menghubungkan konsep baru dengan konsep yang sebelumnya telah dikuasai.
Melalui proses tersebut membuat peserta didik akan memahami dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
Cara Meningkatkan Proses Pembelajaran Menggunakan Working Memory dan Long-Term Memory
Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan proses pembelajaran menggunakan working memory dan long-term memory.
Kedua aspek ingatan tersebut harus digabungkan untuk memaksimalkan proses pembelajaran, berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
● Penguatan Memori Kerja: Melakukan kegiatan yang menantang Memori Kerja, seperti menyelesaikan teka-teki, merancang kegiatan, atau mempelajari bahasa baru, dapat meningkatkan kemampuan memori ini. Kegiatan tersebut membutuhkan penggunaan aktif dari memori jangka pendek.
● Elaborative Rehearsal: Membangun hubungan antara informasi baru dan informasi yang sudah tersimpan dalam Memori Jangka Panjang dapat memfasilitasi pengambilan informasi ini di masa depan. Proses ini dikenal sebagai latihan elaboratif.
● Pemeliharaan Pikiran Positif: Mengelola stres dan kecemasan pada tingkat rendah sangat penting karena stres yang berlebihan bisa mengganggu fungsi Memori Kerja. Aktivitas seperti meditasi dan relaksasi dapat sangat membantu dalam hal ini.
● Kualitas Tidur yang Baik: Tidur memainkan peran kunci dalam proses konsolidasi memori. Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas adalah esensial agar informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam Memori Jangka Panjang.
● Keanekaragaman Metode Pembelajaran: Mengadopsi berbagai pendekatan dalam belajar, termasuk menggunakan visualisasi, percakapan, atau menulis, bisa meningkatkan koneksi antara Memori Kerja dan Memori Jangka Panjang.
SDIT Auliya, SD Islam Favorit di Bintaro
SDIT Auliya merupakan SD Islam favorit di Bintaro yang memiliki kualitas pembelajaran terbaik.
Proses pembelajaran di SDIT Auliya dilakukan untuk mengembangkan potensi dari setiap peserta didik yang unik.
Pembelajaran tersebut juga dilaksanakan dengan menanamkan nilai keislaman dan karakter positif yang membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
“My School, My Second Home” merupakan motto dari SDIT Auliya yang menghadirkan proses pembelajaran yang hommy dan memotivasi peserta didik untuk termotivasi dan senang.
Desain pembelajaran di SDIT Auliya memiliki basis SAL dan HOTS untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan dapat menyelesaikan permasalahan.
Bahasa Inggris juga menjadi bahasa kedua di SDIT Auliya sehingga membuat siswa memiliki daya saing yang unggul.
Hal tersebut merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang mengadopsi cambridge curriculum untuk menghadirkan pembelajaran berkualitas internasional.
Sebagai SD Islam Favorit di Bintaro, SDIT Auliya berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar terbaik dan bermakna untuk proses tumbuh kembang anak menjadi lebih baik lagi.
Perbedaan Working Memory dan Long-Term Memory Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran
Peran memori atau ingatan pada peserta didik sangat penting untuk pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Melalui kemampuan memory yang terdiri dari memahami, menyimpan dan mengingat informasi menjadi suatu kunci kesuksesan dalam pendidikan.
Selain itu, pengaruh memory juga sangat penting pada aspek kehidupan dan pekerjaan bagi setiap individu.
Pada proses pembelajaran, terdapat dua elemen yang berperan penting yaitu working memory atau memori kerja dan long-term memory atau memori jangka panjang.
Kedua jenis memory tersebut memiliki perannya masing-masing untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik.
Maka dari itu, yuk kita bahas perbedaan working memory dan long-term memory untuk meningkatkan pembelajaran.
Berbicara apa itu working memory, merupakan sistem memori yang berperan untuk memproses informasi yang sedang diolah oleh otak dalam waktu singkat.
Pada working memory, komponen ini bisa dibilang dengan “Otak Sementara” yang bertugas membantu dalam memproses suatu informasi.
Working memory terdiri dari berbagai komponen seperti komponen visual spatial (gambaran visual) dan komponen fonologis (bahasa lisan).
Pada kehidupan sehari-hari, working memory berperan untuk mengingat suatu informasi sementara seperti nomor telepon yang baru diucapkan sehingga ketika guru menjelaskan mengenai suatu konsep tertentu.
Selain itu, kemampuan working memory juga berkaitan dengan bagaimana seseorang bisa memecahkan suatu permasalahan, memahami suatu konsep hingga melaksanakan tugas yang memerlukan pemikiran yang kompleks.
Peran Working Memory Pada Pembelajaran
Pada proses pembelajaran, working memory bertugas untuk memahami suatu informasi baru dan memprosesnya ke dalam pemikiran atau otak.
Working memory terjadi seperti pada saat peserta didik membaca suatu teks, menyimpan kata-kata sembari memahami konteks dari suatu teks.
Selanjutnya, working memory berperan untuk membuat peserta didik menjadi fokus.
Mereka akan fokus pada suatu tugas yang sedang dikerjakan agar bisa memahami dan menyelesaikan permasalahan dari tugas tersebut.
Semakin baik kemampuan seseorang dalam mengelola working memory, semakin baik juga seseorang itu bisa fokus.
Selanjutnya, working memory berperan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dari tugas yang diberikan di sekolah.
Seperti saat guru sedang memberikan tugas berupa permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa maka working memory berperan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Selanjutnya, working memory berperan untuk menghubungkan informasi yang ada pada working memory dan mengkombinasikan dengan long term-memory.
Pada proses ini memungkinkan siswa untuk mengaitkan suatu konsep baru dengan konsep yang sudah ia kuasai untuk mencapai pemahaman atau ide yang baru.
Long-Term Memory merupakan sistem memori yang berperan untuk menyimpan dan mengambil informasi yang lama yang telah disimpan pada ingatan.
Melalui long-term memory, memungkinkan manusia untuk menyimpan informasi, pengalaman hingga ingatan jangka panjang yang bisa diakses kapan saja.
Pada long-term memory, terdapat dua jenis yaitu Memori episodik dan Memori Semantik.
● Memori Episodik merupakan jenis memori yang digunakan untuk menyimpan pengalaman pribadi dan peristiwa yang telah dialami oleh seseorang. Contoh memori episodik adalah ingatan akan kenangan liburan, peristiwa penting dalam hidup dan pengalaman bermakna dalam hidup
● Memory Semantik merupakan memori yang berisi pengetahuan dan konsep yang telah dipelajari semasa hidup. Contoh dari memori semantik antara lain pemahaman mengenai bahasa, matematika, sains dan topik pembelajaran lainnya.
Peran Long-Term Memory Dalam Pembelajaran
Peran long-term memory dalam pembelajaran yang pertama adalah untuk menyimpan informasi yang telah diproses melalui working memory dan menyimpannya pada long-term memory.
Maka bisa disimpulkan bahwa long-term memory adalah suatu tempat yang digunakan bagi seseorang untuk menyimpan pengetahuan dan pengalaman dalam jangka waktu panjang dan bisa diingat kapan saja.
Seiring berjalannya waktu, siswa kadang lupa akan informasi atau pengetahuan yang telah dipelajarinya.
Maka dari itu, long-term memory berfungsi untuk mengingatnya kembali melalui pengulangan agar informasi tersebut tidak hilang dalam ingatan.
Saat siswa akan mengingat informasi atau pengetahuan yang telah tersimpan, mereka akan melakukan proses pemanggilan terhadap ingatan itu sendiri.
Pada proses pemanggilan tersebut, mereka akan mengingat fakta, konsep hingga keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya.
4. Memahami suatu konsep lebih dalam
Pada long-term memory, membuat seseorang akan menghubungkan konsep baru dengan konsep yang sebelumnya telah dikuasai.
Melalui proses tersebut membuat peserta didik akan memahami dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
Cara Meningkatkan Proses Pembelajaran Menggunakan Working Memory dan Long-Term Memory
Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan proses pembelajaran menggunakan working memory dan long-term memory.
Kedua aspek ingatan tersebut harus digabungkan untuk memaksimalkan proses pembelajaran, berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
● Penguatan Memori Kerja: Melakukan kegiatan yang menantang Memori Kerja, seperti menyelesaikan teka-teki, merancang kegiatan, atau mempelajari bahasa baru, dapat meningkatkan kemampuan memori ini. Kegiatan tersebut membutuhkan penggunaan aktif dari memori jangka pendek.
● Elaborative Rehearsal: Membangun hubungan antara informasi baru dan informasi yang sudah tersimpan dalam Memori Jangka Panjang dapat memfasilitasi pengambilan informasi ini di masa depan. Proses ini dikenal sebagai latihan elaboratif.
● Pemeliharaan Pikiran Positif: Mengelola stres dan kecemasan pada tingkat rendah sangat penting karena stres yang berlebihan bisa mengganggu fungsi Memori Kerja. Aktivitas seperti meditasi dan relaksasi dapat sangat membantu dalam hal ini.
● Kualitas Tidur yang Baik: Tidur memainkan peran kunci dalam proses konsolidasi memori. Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas adalah esensial agar informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam Memori Jangka Panjang.
● Keanekaragaman Metode Pembelajaran: Mengadopsi berbagai pendekatan dalam belajar, termasuk menggunakan visualisasi, percakapan, atau menulis, bisa meningkatkan koneksi antara Memori Kerja dan Memori Jangka Panjang.
SDIT Auliya, SD Islam Favorit di Bintaro
SDIT Auliya merupakan SD Islam favorit di Bintaro yang memiliki kualitas pembelajaran terbaik.
Proses pembelajaran di SDIT Auliya dilakukan untuk mengembangkan potensi dari setiap peserta didik yang unik.
Pembelajaran tersebut juga dilaksanakan dengan menanamkan nilai keislaman dan karakter positif yang membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
“My School, My Second Home” merupakan motto dari SDIT Auliya yang menghadirkan proses pembelajaran yang hommy dan memotivasi peserta didik untuk termotivasi dan senang.
Desain pembelajaran di SDIT Auliya memiliki basis SAL dan HOTS untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan dapat menyelesaikan permasalahan.
Bahasa Inggris juga menjadi bahasa kedua di SDIT Auliya sehingga membuat siswa memiliki daya saing yang unggul.
Hal tersebut merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang mengadopsi cambridge curriculum untuk menghadirkan pembelajaran berkualitas internasional.
Sebagai SD Islam Favorit di Bintaro, SDIT Auliya berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar terbaik dan bermakna untuk proses tumbuh kembang anak menjadi lebih baik lagi.