Apa Itu HOTS Dalam Pembelajaran? Inilah Pengertian, Tujuan, dan dampak positifnya
Apa itu HOTS dalam pembelajaran? yuk ketahui pengertian, tujuan, dan dampak positifnya!
Istilah HOTS telah melekat pada pendidikan di Indonesia yang awalnya bermula pada tahun 2019 saat pemerintah mulai mengenalkan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) ke dalam materi UTBK SBMPTN.
Namun saat ini jika berbicara mengenai HOTS tidak hanya sebatas itu saja melainkan telah menjadi pendekatan yang dilakukan oleh para sekolah untuk meningkatkan taraf kemampuan siswa.
Selain itu, HOTS juga tidak hanya ada pada siswa di tingkat SMA hingga perguruan tinggi saja melainkan sudah mulai diterapkan di tingkatan sekolah dasar.
Lalu apa itu HOTS dalam pembelajaran? yuk simak artikel ini hingga tuntas ya!
Apa Itu HOTS Dalam Pembelajaran?
Berbicara apa itu HOTS dalam pembelajaran, hal tersebut berkaitan dengan konsep Taksonomi Bloom.
Taksonomi Bloom merupakan struktur hierarki yang digunakan untuk mengidentifikasi keterampilan berpikir dari jenjang yang paling rendah hingga jenjang yang paling tinggi.
Konsep yang dikenalkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom itu memiliki tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Selain itu, terdapat enam tingkatan dari rendah hingga tinggi yaitu mulai dari remember, understand, apply analyze, evaluate dan create.
Untuk tingkatan paling rendah ada C1-C3 yaitu mengingat, memahami dan mengaplikasikan yang masuk dalam kategori Low Order Thinking Skills atau LOTS.
Sedangkan C3-C6 terdiri dari menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi yang masuk pada kategori High Order Thinking Skills atau HOTS.
Maka dari itu, HOTS atau High Order Thinking Skills merupakan bagian dari taksonomi bloom yang bertujuan mengasah aspek kognitif pada tingkatan yang tinggi.
Dengan melakukan pendekatan HOTS pada pembelajaran, diharapkan para peserta didik mampu memiliki kemampuan baik dalam menganalisis, mengevaluasi dan mencipta sesuatu.
Kini istilah HOTS tersebut sering dikaitkan sebagai alat evaluasi atau tes dimana untuk menjawab soal tersebut harus memiliki pemahaman tertentu dan mengaitkan saling mengaitkan pemahaman tersebut sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Langkah penerapan HOTS dalam pembelajaran merupakan hal yang positif mengingat pada pembelajaran abad 21 kemampuan tersebut harus terus diasah.
Tujuan HOTS
Tujuan dari HOTS yaitu untuk mendorong para pelajar untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kemampuan tersebut berkaitan dengan bagaimana siswa bisa mendalami, menganalisa dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan hasil olah pikir tingkat tinggi.
Jika dalam konteks sebagai soal, untuk mengerjakannya tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat informasi atau fakta tertentu saja.
Namun untuk mengerjakan soal HOTS memerlukan kemampuan untuk memahami dan menerapkan berbagai konsep tertentu dalam memecahkan permasalahan.
Ini berkaitan dengan konsep HOTS yaitu untuk bisa menganalisis masalah yang kompleks, mengidentifikasi solusi yang terbaik hingga mendapatkan suatu ide yang baru.
Salah satu keterampilan yang dikembangkan dalam HOTS adalah kemampuan untuk berpikir kritis.
Para siswa harus bisa dalam mengevaluasi informasi, mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan dalam argumen sehingga dapat menyusun suatu pemikiran yang sistematis.
Jika siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik maka mereka dapat mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang ia miliki agar bisa menghasilkan solusi yang efektif.
Selain itu, penerapan HOTS juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi pada peserta didik.
Hal ini karena pada HOTS, peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami konsep tertentu namun juga diarahkan untuk menghasilkan ide atau pendekatan baru yang belum terpikirkan sebelumnya.
Keterampilan tersebut sangat berharga untuk menyelesaikan tantangan dan masalah riil yang ada di dunia nyata dengan pendekatan-pendekatan baru yang solutif.
Proses belajar HOTS juga akan membuat para peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, mencari informasi tambahan dan mencoba memahami konsep yang lebih mendalam.
Dalam konteks SBMPTN atau SNBT, penggunaan soal HOTS bertujuan agar para calon mahasiswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Mereka tidak hanya terpaku pada satu pola jawaban saja namun harus melakukan analisis mendalam hingga menemukan jawaban yang paling tepat.
Penggunaan soal HOTS juga dibutuhkan saat ini agar bisa menjadikan SDM yang unggul dari perkembangan teknologi informasi digital pada saat ini.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penerapan HOTS tidak hanya membentuk siswa pada aspek pengetahuan saja namun lebih mengarah ke berpikir kritis, memecahkan masalah hingga berinovasi.
Dampak Positif Pembelajaran Berbasis HOTS
Terdapat beberapa dampak positif pembelajaran berbasis HOTS yang membuat pendekatan tersebut alangkah baiknya diterapkan pada pembelajaran, yaitu :
- Tidak hanya berfokus pada hafalan
Tingkatan menghafal merupakan kemampuan rendah jika berbicara tingkatan kognitif berdasarkan taksonomi bloom.
Namun dengan menerapkan pembelajaran HOTS, hafalan bukanlah segalanya namun para peserta didik harus memahami betul akan suatu konsep dan mengaitkannya dengan konsep lainnya.
Dengan menerapkan HOTS, proses pembelajaran tidak hanya melibatkan kemampuan ingatan saja pada siswa namun kreativitas dan critical thinking harus digunakan.
- Meningkatkan critical thinking
Pembelajaran berbasis HOTS mampu meningkatkan critical thinking atau kemampuan berpikir kritis pada siswa.
Hal ini karena proses pembelajaran tersebut melibatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti menganalisis, mengevaluasi hingga menciptakan.
Proses kognitif yang terjadi pada pembelajaran HOTS juga cukup kompleks sehingga dapat melatih siswa untuk berpikir kritis.
- Meningkatkan kreativitas
Tahapan paling tinggi dalam HOTS atau taksonomi bloom adalah creating atau menciptakan sesuatu.
Pada tingkatan tertinggi ini mendorong para siswa untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan melalui pendekatan yang baru.
Pada proses pembelajaran tersebut, para siswa akan berpikir out of the box agar menciptakan suatu solusi dari permasalahan tertentu.
Maka dari itu, kemampuan kreativitas bisa terasah dan meningkat menggunakan pendekatan HOTS.
Sistem Pembelajaran Berbasis HOTS di SMA IT Auliya
SMA Islam Terpadu Auliya merupakan SMA Islam terbaik di Bintaro yang saat ini menerapkan pembelajaran berbasis HOTS.
Proses pembelajaran di SMA IT Auliya dilakukan agar para siswa memiliki kemampuan kreativitas, berpikir kritis, dan solutif yang baik agar bisa menyelesaikan permasalahan riil di dunia nyata.
Proses pembelajaran HOTS tersebut terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman yang ditanamkan setiap proses pembelajaran.
Pembelajaran berbasis HOTS tersebut dipadukan dengan pendekatan Student Active Learning untuk bisa mencapai kompetensi sesuai profil pelajar pancasila.
Sebagai SMA Islam terbaik di Bintaro, SMA IT Auliya telah menjadi pilihan para orang tua dan murid untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Pembelajaran HOTS tersebut telah dilatih sejak kelas 10 untuk diproyeksikan dalam persiapan para siswa dan siswi menghadapi ujian masuk perguruan tinggi.
Maka tak jarang para siswa dan siswi lulusan SMAIT Auliya kini telah tersebar di perguruan tinggi negeri baik di luar maupun dalam negeri.
Untuk informasi pendaftaran SMA IT Auliya, bisa kunjungi ke website resmi info.sekolahauliya.sch.id/index.php/sma