Apa Itu Kurikulum Merdeka? Inilah Pengertian, Prinsip, dan Karakteristiknya

Apa itu kurikulum merdeka? Yuk ketahui pengertian, latar belakang, prinsip dan karakteristiknya

Kemdikbud Ristek selaju kementerian yang menaungi bidang pendidikan telah meluncurkan Kurikulum Merdeka pada tahun 2022 untuk menjadi kurikulum nasional di Indonesia. 

Kurikulum tersebut diterapkan pada beberapa sekolah yang telah siap menerapkannya namun beberapa sekolah juga masih tetap menggunakan Kurikulum 2013. 

Dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Lalu apa itu kurikulum merdeka? yuk kenali lebih dalam di artikel ini!

Apa Itu Kurikulum Merdeka?

Melansir dari laman Kemdikbud, pengertian Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menggunakan pembelajaran intrakurikuler dengan konten pembelajaran yang lebih dioptimalkan agar peserta didik memiliki waktu untuk mendalami suatu konsep dan dapat meningkatkan kompetensinya sebagai siswa. 

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga dapat memberi kesempatan pada guru untuk menyesuaikan perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. 

Para pendidik akan mendesain pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan peserta didik agar mereka mendapatkan pembelajaran yang terbaik dan berbagai kompetensi bisa dikuasai. 

Hingga saat ini kurikulum merdeka bersifat opsional sehingga para sekolah bisa memilih akan mengadopsinya atau tetap menggunakan Kurikulum 2023. 

Latar Belakang Kurikulum Merdeka 

Kurikulum Merdeka diluncurkan disaat pendidikan di Indonesia membutuhkan perbaikan lantaran terdapat pandemi Covid-19 yang membuat proses pembelajaran tidak berjalan seperti biasanya. 

Akibat dari pandemi Covid-19 juga membuat adanya kesenjangan besar antarwilayah dan kelompok dalam kapasitas belajar yang semakin parah. 

Selain itu, adanya Kurikulum Merdeka juga dilandasi oleh skor Programme for International Student Assessment (PISA) yang menunjukan sebanyak 70% peserta didik berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana dan menerapkan konsep matematika dasar. 

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Kemdikbud melakukan penyesuaian dengan membuat penyederhanaan kurikulum dengan membuat kurikulum darurat. 

Namun efektivitas kurikulum dalam mendorong perubahan pendidikan menjadi lebih baik semakin terlihat sehingga pada tahun 2022 Kemdikbud meluncurkan Kurikulum Merdeka. 

Kemdikbud memberikan kesempatan pada sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dan sebanyak 140 ribu sekolah telah mendaftar untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Hingga akhirnya, pada tahun 2023 ini sebanyak 300 ribu lebih sekolah telah menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Karakteristik Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka tentu saja memiliki beberapa perbedaan daripada Kurikulum 2013, berikut ini beberapa karakteristik Kurikulum Merdeka. 

1. Pengembangan Soft Skills dan Karakteristik Peserta Didik 

Pada Kurikulum Merdeka pembelajaran ditekankan pada pengembangan soft skills dan karakteristik peserta didik. 

Soft skills dan karakteristik peserta didik tersebut dikembangkan melalui penguatan Profil Pelajar Pancasila. 

Terdapat lima elemen pada profil pelajar pancasila, yaitu 

Melalui kelima elemen tersebut, peserta didik diharapkan bisa mendapatkan pengembangan soft skills dan karakter yang positif untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Selain daripada itu, dalam Kurikulum Merdeka juga terdapat P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dapat mengakselerasi pengembangan tersebut.

2. Fokus Pada Materi Esensial

Karakteristik Kurikulum Merdeka yang selanjutnya adalah pada proses pembelajarannya yang berfokus pada materi esensial. 

● Beriman, bertakwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia

● Berkebhinekaan Global

● Mandiri

● Bergotong Royong

● Bernalar Kritis

● Kreatif

Para guru dapat memilah materi mana yang bisa diajarkan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan dari peserta didik itu sendiri yaitu dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk kehidupan sehari-hari. 

Dengan pendekatan tersebut, peserta didik dapat mendapatkan pemahaman akan konsep tertentu untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari dan membuat waktu pembelajaran menjadi lebih esensial. 

3. Pembalajaran Yang Fleksibel 

Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat ketercapaiannya. 

Peserta didik juga dapat difasilitasi proses pembelajaran sesuai dengan gaya belajarnya baik itu visual, audiotori ataupun kinestetik. 

Selain itu, para pendidik juga memiliki kebebasan dalam memilih materi dimana disarankan untuk mengaitkan dengan kearifan lokal. 

Prinsip Kurikulum Merdeka

Pada prinsip Kurikulum Merdeka, terdapat tiga tipe kegiatan pembelajaran yang diterapkan, yaitu : 

1. Pembelajaran Intrakurikuler

Pada proses pembelajaran Kurikulum Merdeka secara Intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi. 

Proses tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta didik dan gaya belajar peserta didik. 

Hal ini dilakukan agar peserta didik mendapatkan waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. 

2. Pembelajaran Kokurikuler

Terdapat pembeda dalam segi pembelajaran Kokurikuler dimana terdapat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut dengan P5. 

Melalui P5 diharapkan para peserta didik dapat mengembangkan karakter dan kompetensi umum yang relevan di abad 21. 

3. Pembelajaran Ekstrakurikuler

Selanjutnya, pembelajaran ekstrakurikuler yang dilaksanakan sesuai dengan minat murid. 

Dengan adanya pembelajaran ekstrakurikuler, para peserta didik mendapatkan variasi pembelajaran yang membuat peserta didik tidak bosan di kelas. 

Mengenal P5 Dalam Kurikulum Merdeka 

Sesuatu hal yang baru dalam Kurikulum Merdeka adalah adanya P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. 

P5 adalah suatu kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dilaksanakan untuk menguatkan kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang telah disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). 

Terdapat 6 dimensi dalam profil pelajar pancasila yaitu : 

1. Beriman, bertakwa kepada tuan yang maha esa dan berakhlak mulia

2. Berkebinekaan global

3. Bergotong-royong

4. Mandiri

5. Bernalar kritis 

6. Kreatif

Untuk mewujudkan keenam dimensi profil pelajar pancasila tersebut, para peserta didik akan mendapatkan pembelajaran berbasis proyek pada P5. 

Melalui program P5, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi dari permasalahan sekitar lingkungan. 

Dalam pelaksanaannya, P5 dilakukan secara fleksibel dalam segi muatan, kegiatan dan waktiu pelaksanaan. 

Kegiatan P5 sendiri dilaksanakan diluar pembelajaran intrakurikuler dan dapat melibatkan masyarakat atau dunia kerja dalam melaksanakan pengamatan profil pelajar pancasila.

Terdapat beberapa tema proyek yang bisa dilaksanakan sekolah dan peserta didik untuk menguatkan profil pelajar pancasila, yaitu : 

● Gaya Hidup Berkelanjutan

● Kearifan Lokal

● Bhinneka Tunggal Ika

● Bangunlah Jiwa dan Raganya

● Suara Demokrasi

● Rekayasa dan Teknologi

● Kewirausahaan

● Kebekerjaan

SDIT Auliya : SD Islam Terbaik di Bintaro Yang Menerapkan Kurikulum Merdeka Dengan Cambridge Curriculum. 

SDIT Auliya merupakan SD Islam terbaik di Bintaro yang saat ini telah menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Untuk menyempurnakan proses pembelajaran, SDIT Auliya juga menggunakan kurikulum internasional yaitu Cambridge Curriculum. 

Selain itu, SDIT Auliya juga menggunakan Desain SIstem Pembelajaran 6.0 yang menanamkan nilai-nilai keislaman dalam capaian kompetensinya,. 

Terdapat 8 capaian kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik di SDIT Auliya, yaitu : 

● Lulus sekolah dengan pencapaian kompetensi terbaik

● Memiliki sikap mental juara dan pantang menyerah

● Lulus SMA diterima di PTN/PTS favorit dalam negeri maupun luar negeri

● Menguasai Kompetensi literasi dan numerasi diatas skor minimum nasional

● Menuntaskan capaian pembelajaran di setiap fase pembelajaran

● Memiliki kemantapan pribadi islami dalam iman taqwa, ibadah dan akhlak serta khatam, hafal dan paham Al-Qur’an. 

● Memiliki karakter dan soft skill utama yaitu tanggung jawab, mandiri, kebhinekaan, nalar kritis, kreatif dan komunikatif-kolaboratif

● Menguasai kecakapan literasi era 4.0 yaitu cakap digital, cakap berbahasa inggris dan cakap finansial. 

Bergabunglah dengan SDIT Auliya, SD Islam terbaik di Bintaro. Untuk informasi lebih lanjut bisa kunjungi website resmi sekolah https://info.sekolahauliya.sch.id/