Perjalanan tumbuh kembang anak akan selalu jadi momen yang mengharukan bagi para orang tua. Ada perasaan bangga dan sedih ketika harus melepas anak bertumbuh dan mengenal dunianya yang baru.

Termasuk juga pada masa peralihan pendidikan anak dari Taman Kanak-Kanak (TK) ke Sekolah Dasar (SD). Mungkin anak-anak akan merasa bersemangat menyambut sekolah barunya, tapi terkadang para orang tua malah merasa khawatir karena tidak yakin hari pertama mereka akan berjalan mulus. Contohnya, apakah anak bisa melewati seminggu pertama tanpa mencari orang tuanya, tidak menangis, tidak terluka, dan lain sebagainya. Suasana dan lingkungan belajar di TK tentu sangat berbeda dengan SD, wajar jika anak nantinya merasa kaget. 

Masa transisi dari TK ke SD ini merupakan langkah pertama anak menuju dunia pendidikan yang lebih serius. Maka dari itu, di sini lah orang tua sangat berperan penting dalam memberikan dukungan dan arahan yang dibutuhkan.

Apakah Anda Sudah Siap Mendampingi Anak dalam Masa Transisi dari TK ke SD?

Untuk mendampingi anak pada masa-masa krusial ini, para orang tua harus memiliki strategi yang tepat sehingga anak bisa memulai perjalanannya di sekolah dengan penuh keyakinan dan semangat yang tinggi.

Pertama, berikan gambaran atau penjelasan tentang aktivitas dan lingkungan belajar yang akan mereka hadapi di sekolah. Ini dilakukan dengan tujuan melatih mental anak. Setelah memberikan penjelasan, cobalah lihat bagaimana anak merespon. Jika ternyata ia masih kurang antusias, Anda bisa mengajak anak untuk mengunjungi lingkungan sekolah agar ia tidak merasa asing dengan lingkungannya nanti.

Kedua, latih anak untuk belajar lebih mandiri. Selain tidak akan ditemani orang tua, jam sekolah anak di SD juga akan lebih panjang dari biasanya, dan bisa memicu rasa bosan atau gelisah. Untuk membuat anak terbiasa dengan jadwal barunya di sekolah, orang tua bisa membuat simulasi dengan menerapkan jadwal rutin untuk kegiatan sehari-hari di rumah. Contohnya:

● Biasakan anak untuk bangun lebih pagi mengikuti jam masuk di sekolah.

● Ikut sertakan anak untuk menyipkan perlengkapan sekolah di malam sebelumnya.

● Berikan cemilan di rumah pada jam yang sama saat jam istirahat di sekolah dan biasakan untuk makan sendiri tanpa disuapi.

● Ubah waktu jam tidur siang anak mengikuti waktu pulang sekolah.

● Ajak anak untuk tidur lebih awal di malam hari. 

Meskipun sudah dilatih dengan menerapkan jadwal ini, tentu saja hasilnya tidak akan langsung sempurna, tapi setidaknya anak tidak terlalu kaget karena sudah terbiasa melakukannya di rumah. 

Ketiga, dampingi anak ketika belajar mandiri di rumah. Tingkat kesulitan pelajaran dan tugas sekolah pun seiring waktu akan bertambah dan bisa membuat anak kehilangan motivasi belajar. Nah, orang tua juga wajib mengikuti perkembangan kurikulum dan metode belajar di sekolah agar bisa menggantikan peran guru saat di rumah. Untuk mata pelajaran tertentu yang dirasa sulit, pertimbangkan untuk mengikuti les kelompok atau pribadi. 

Sebagai poin tambahan, Anda juga bisa berkomunikasi dengan pihak sekolah tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak pada masa-masa ini. Pilihlah sekolah yang mau terbuka dan mudah diajak diskusi mengenai kebutuhan-kebutuhan anak.

Memilih sekolah Islam terbaik untuk anak memang tidak mudah, apalagi di kota-kota besar dengan pilihan sekolah yang lebih beragam dan bersaing. Untuk itu, sebagai upaya dalam mewujudkan visi menjadi SD Islam terbaik di BintaroSekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Auliya sangat terbuka dengan segala jenis informasi yang dibutuhkan mengenai lingkungan, fasilitas, kegiatan belajar serta metode pembelajaran anak di sekolah.

Semoga dengan langkah-langkah yang penuh perhatian dan dukungan ini, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan siap menghadapi tantangan yang akan dihadapinya di sekolah dasar.