Surat Al Kahfi atau Ashabul kahfi merupakan Surat ke-18 dalam Al Quran yang terdiri atas 110 ayat.

Surat Al Kahfi ini juga terdapat dalam Al Quran juz 15 dan di awal juz 16 .

Surat Al Kahfi termasuk dalam golongan Surat Makiyyah atau Surat yang diturunkan di kota Makkah.

Surah Al-Kahfi mengandung beberapa kisah yang dihubungkan oleh satu masalah yaitu berkumpulnya beberapa Fitnah. (fitnah berupa nikmat atau keburukan
Karena nikmat juga bisa menjadi Fitnah/ujian)

Ada 4 Fitnah yaitu :

1.) Fitnah agama (kisah Ashabul Kahfi)

2.) Fitnah harta dan anak (kisah dua orang yang mempunyai kebun)

3.) Fitnah ilmu (kisah Nabi Musa as. dan Nabi Khidhir as.)

4.) Fitnah kekuasaan (kisah Raja Dzul Qarnain)

Dan semua fitnah tersebut bersumber dari satu perkara yaitu Syaitan yang menghiasi fitnah-fitnah tersebut seperti dalam firman Allah SWT. 
Surah Al-Kahfi ayat 50. Maka dari itu, hendaklah kiranya kita membacanya terutama Hari Jum’at agar terhindar dari Fitnah Dajjal yang merupakan Fitnah terbesar atas manusia seperti sabda Rasulullah saw.:

من خلق آدم حتى قيام الساعة ما فتنة أشد من فتنة المسيح الدجال

“Dari terciptanya Adam sampai adanya hari kiamat tidak ada fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah al-masih Dajjal.”

من أدرك منكم الدجال فقرأ عليه فواتح سورة الكهف كانت له عصمة من الدجا

“Barangsiapa menemui Dajjal kemudian membaca beberapa permulaan surah Al-Kahfi, maka baginya suatu perlindungan dari Dajjal.”

Surat al-Kahfi terdiri 110 ayat. Di dalamnya termuat 4 kisah,

Dan pada akhir surah tersebut Allah swt. memberikan cara supaya terhindar dari fitnah-fitnah tersebut yaitu yang termaktub dalam surah Al-Kahfi ayat 110. Mengingat akhirat, hari dimana akan dibangkitkan semua makhluk untuk diadilli. Maka seyogyanya bagi kita untuk beramal shalih dengan didasari keikhlasan sehingga diterima oleh Allah swt. dan selamat dari fitnah baik di dunia maupun akhirat.

keutamaan dari Surah Al-kahfi tersebut. Diantaranya yaitu:

1. Terhindar dari Fitnah Dajjal

manusia yang membaca Al-Kahfi pada Hari Jumat akan terhindar dari fitnah Dajjal. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan rajin membaca surat ini pada hari jumat maka akan terhindar dari fitnah tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”

2. Mendapatkan Ampunan Dosa diantara Dua Jum’at

Rasulullah bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.”

3. Mendapatkan Cahaya Diantara Dua Juma’at

Ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam atau hari Jum’at, maka diberikan cahaya (disinari)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq.”

Surat Al-Kahfi Ayat 110

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Qul innamā ana basyarum miṡlukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa mang kāna yarjụ liqā`a rabbihī falya’mal ‘amalan ṣāliḥaw wa lā yusyrik bi’ibādati rabbihī aḥadā

Arti : Katakanlah, Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

 

Wallahu A’lam

Kajian Dhuha
Majelis Taklim AULIYA
Tafsir QS. Al-Kahfi
Ustadz Jumharuddin
Senin, 26 Agustus 2019
Dirangkum oleh Ibu Zulfiani Amiruddin