Ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda malas belajar, apa yang Anda biasa lakukan? 

Kebanyakan orang tua biasanya akan lebih sering mengingatkan dan menyuruh anak untuk rajin belajar. Atau ada juga orang tua yang mulai menyita game dan handphone agar anak menjadi lebih fokus dan tidak terdistraksi. Padahal, cara itu ternyata kurang efektif dan tidak memberikan efek yang signifikan untuk motivasi belajar anak. 

Lalu, Apa yang Mempengaruhi Motivasi Anak?

Ada banyak alasan mengapa anak-anak menjadi lebih malas belajar dari biasanya. 

Pertama, karena mereka merasa kesulitan dengan tugas yang diberikan. Seiring bertambahnya usia dan naiknya kelas, tugas-tugas pun juga menjadi lebih sulit, mengikuti perkembangan dan kemampuan siswa. 

Walaupun beban sekolah ini bertujuan baik, namun anak-anak akan menanggapinya dengan berbeda. Mereka akan melihatnya menjadi suatu hal yang tidak menyenangkan dan sulit. Maka dari itu, pada tahap ini orang tua akan melihat anak-anak lebih memilih bermain walaupun ia tahu ada tugas yang harus dikerjakan. Sederhananya, anak sudah tidak menganggap belajar menjadi hal yang menyenangkan seperti saat di TK atau waktu pertama sekolah.

Yang kedua, kurangnya dukungan dari orang tua atau keluarga. Contohnya, ketika mereka sedang penuh semangat mengerjakan sesuatu. Ketika menemukan kesulitan dan pergi mencari bantuan, terkadang orang tua malah memandang kesulitan itu sebagai sesuatu yang remeh, sehingga anak merasa sia-sia untuk berusaha lebih keras.

Bagaimana Seharusnya Orang tua Membantu Meningkatkan Motivasi Belajar Anak?

Metode yang bisa orang tua gunakan untuk meningkatkan motivasi belajar anak, salah satunya dengan menggunakan motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri. Jika ingin menggunakan metode ini, ini orang tua juga harus mengurangi kebiasaan memarahi, mengatur, hingga memberi atau mengiming-imingi hadiah. Jika berhasil, biasanya perubahan yang terjadi pada anak akan bertahan lebih lama.

Analisa Apa yang Membuat Anak Malas Belajar

Agar bisa membantu anak dengan cara yang tepat, orang tua perlu mencari tahu apa yang membuatnya malas belajar. Beberapa alasan anak malas belajar bisa seperti:

– Ketidakmampuan memahami materi

– Tidak nyaman dengan lingkungan belajar

– Tidak percaya diri, dan lain sebagainya

Bantu Anak untuk Menikmati Proses Belajar

Cara paling efektif untuk meningkatkan motivasi intrinsik anak adalah dengan membuatnya merasa nyaman untuk bisa menikmati proses belajar dengan baik. Namun, cara ini tidak akan berhasil jika orang tua terus-menerus mengontrol dan memberikan imbalan yang berlebihan. 

Daripada mencoba mengatur dan memaksa anak, hal yang bisa dilakukan orang tua:

– Memancing rasa ingin tahu anak dengan metode belajar yang menyenangkan

– Buat lingkungan belajar yang nyaman untuk mendukung semangat belajarnya

– Berikan anak kebebasan untuk memilih kegiatan yang disukai sesuai minatnya

– Jadikan setiap kesulitan sebagai tantangan yang seru untuk dipecahkan

– Berikan perayaan kecil tiap kali anak berhasil melaluinya (hindari hadiah yang berlebihan)

Bantu Anak untuk Mengerti Kenapa Mereka Perlu Belajar

Tidak semua hal bisa dilakukan dengan pendekatan yang sama. Ada kalanya mereka memang harus belajar untuk mencapai sesuatu.

Dalam situasi ini, orang tua harus bisa membantu memberikan penjelasan dan pengertian akan pentingnya belajar atau berlatih. Hubungkan dengan tanggungjawab yang harus mereka pegang dan berikan gambaran terhadap apa yang akan terjadi jika mereka tidak mau melakukannya. 

Contohnya, jika latihan bola dirasa cukup sulit, berilah pengertian bahwa untuk mencapai hasil yang terbaik, maka mereka juga harus mau berlatih walaupun hal itu tidak selalu menyenangkan.

Ajak Anggota Keluarga untuk Ikut Terlibat

Cara lain untuk meningkatkan motivasi belajar anak adalah dengan ikut terlibat pada setiap prosesnya. Contohnya, jika anak ada pertandingan olahraga, orang tua bisa mengajak anggota keluarga lain untuk menonton dan memberikan dukungan. Atau jika anak harus lebih sering membaca, buat jadwal membaca rutin di rumah dengan semua anggota keluarga. Cara ini tidak hanya akan membantu anak jadi semangat belajar, namun juga bisa mempererat hubungan emosional anak dengan anggota keluarga yang lain. 

Selain peran orang tua, diperlukan juga peran dari pihak sekolah untuk memberikan pengawasan terhadap kegiatan belajar anak di lingkungan sekolah. Sebagai upaya untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan mewujudkan visi menjadi SMP Islam terbaik di BintaroSMP Islam Terpadu (SMPIT) Auliya bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan orang tua mengenai fasilitas, kegiatan hingga metode pembelajaran anak di sekolah.