Pengaruh Pemberian Reward, Punishment dan Reinforcement Dalam Pembelajaran
Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran siswa, diperlukan sebuah strategi yang tepat agar para siswa bisa antusias dan termotivasi mengikuti proses pembelajaran.
Setiap pendidik memiliki cara dan strateginya masing-masing untuk membuat interaksi dengan peserta didik menjadi lebih baik.
Reward (penghargaan), punishment (hukuman) dan reinforcement (penguatan) adalah bentuk interaksi yang memiliki dampak secara langsung pada proses pembelajaran.
Ketiga bentuk interaksi tersebut dapat mengendalikan perilaku peserta didik dan masuk pada proses pembelajaran yang holistik.
Dengan penerapan ketiga interaksi tersebut berpotensi dapat membentuk dan mengarahkan sikap peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Namun dalam penerapannya, peserta didik harus menerapkan ketiga interaksi tersebut dengan tepat dan sesuai kondisi kelas sehingga dapat mencapai pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.
Lalu bagaimana peran reward, punishment dan reinforcement bagi proses pembelajaran? berikut ini penjelasan lengkapnya.
Pengaruh Reward (Penghargaan) Terhadap Proses Pembelajaran.
Reward dalam konteks pembelajaran adalah pemberian penghargaan dan hadiah terhadap siswa atas prestasi atau perilaku positif mereka selama proses pembelajaran.
Terdapat dua jenis reward, yang pertama reward intrinsik atau penghargaan yang datang dalam diri siswa seperti perasaan puas usai menyelesaikan suatu hal yang baru atau memecahkan permasalahan
Kedua ada reward ekstrinsik atau penghargaan yang diberikan dari luar diri peserta didik seperti pujian, medali, sertifikat hingga hadiah fisik lainnya.
Dampak Positif Pemberian Reward
● Motivasi : Pemberian penghargaan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan membuat siswa menjadi lebih berprestasi karena mereka merasa dihargai atas kerja atau capaian yang telah mereka dapatkan.
● Perilaku positif : Dengan memberikan reward, peserta didik akan mendapatkan perilaku yang positif dan berpotensi mengulanginya kembali usai mendapatkan penghargaan tersebut.
● Meningkatkan kepercayaan diri : Dengan memberikan penghargaan atas hal yang telah peserta didik kerjakan atau capai, itu dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
1. Seimbang antara reward intrinsik dan ekstrinsik : Pemberian reward harus dilakukan secara seimbang antara reward intrinsik dan reward ekstrinsik agar lebih efektif dan berdampak positif terhadap peserta didik
2. Memahami setiap individu : Untuk memberikan reward terhadap peserta didik penting untuk memahami setiap karakter dari peserta didik dan memahami apa yang mereka butuhkan sehingga pemberian reward bisa lebih efektif.
3. Transparansi dan konsisten : Memberikan reward harus dilakukan secara terbuka dan konsisten sehingga peserta didik dapat memahami apa yang diharapkannya.
Pengaruh Punishment (Hukuman) Terhadap Pembelajaran
Punishment merupakan hukuman dalam proses pembelajaran yang dilakukan ketika peserta didik melakukan kesalahan atau berbuat hal yang negatif.
Dalam proses pembelajaran, punishment menjadi topik yang diperdebatkan apakah harus diberikan kepada peserta didik atau tidak.
Dalam konteks pendidikan, punishment merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghentikan perilaku negatif dengan menerapkan suatu konsekuensi yang kurang menyenangkan.
Terdapat dua jenis punishment, pertama punishment positif yang merupakan stimulus yang kurang menyenangkan akibat dari perilaku tertentu namun memiliki dampak positif jika dilakukannya seperti dengan memberikan tugas tambahan yang mendidik ketika siswa melakukan perilaku yang tidak pantas.
Kedua ada punishment negatif yang menghilangkan stimulus yang menyenangkan terhadap perilaku tertentu misalnya dengan memberikan waktu istirahat yang lebih singkat kepada peserta didik.
1. Mengurangi motivasi siswa : Pemberian punishment dapat menyebabkan motivasi siswa yang berkurang akibat rasa takut dan kebencian terhadap pembelajaran
2. Membangun perilaku negatif : Apabila guru memberikan punishment yang terlalu berlebihan kepada siswa berpotensi akan membangun perilaku negatif bagi siswa.
3. Stress dan kecemasan : Pemberian punishment dalam berpengaruh terhadap psikologis dimana siswa berpotensi stress dan cemas para proses pembelajaran
Bagaimana menerapkan punishment agar berjalan efektif?
Meskipun banyak yang menganggap memberikan dampak negatif, namun punishment dalam memberikan dampak yang positif jika diterapkan dengan tepat.
1. Menerapkan dengan konsisten dan adil : Pemberian punishment bisa efektif diterapkan apabila dilakukan secara konsisten dan adil untuk seluruh siswa sehingga para siswa akan menyadari peraturan yang ada dan memberikan sikap disiplin.
2. Kombinasikan dengan pendekatan positif : Punishment akan berjalan dengan efektif apabila dikombinasikan dengan penguatan positif dan pendekatan pembelajaran yang mendukung
3. Mengklarifikasi : Untuk membuat punishment berjalan dengan efektif penting untuk menjelaskan kepada peserta didik mengapa punishment itu diberikan dan apa tujuan dari punishment itu sendiri
Pengaruh Pemberian Reinforcement (Penguatan) Terhadap Proses Pembelajaran
Reinforcement merupakan penguatan yang dilakukan para proses pembelajaran yang bertujuan memberikan dampak positif terhadap peserta didik.
Dengan adanya penguatan tersebut diharapkan siswa memiliki peningkatan perilaku positif yang akan dilakukan lagi dimasa mendatang.
Terdapat dua jenis reinforcement yaitu pertama penguatan positif atau dengan memberikan stimulus positif setelah siswa melakukan perilaku tertentu seperti memberikan pujian atau hadiah setelah siswa menyelesaikan tugasnya.
Kedua ada reinforcement negatif yang menghilangkan stimulus negatif setelah siswa melakukan perilaku tertentu seperti memberikan beban pekerjaan rumah yang lebih sedikit akibat peningkatan partisipasi siswa di kelas.
1. Meningkatkan motivasi belajar : Dengan reinforcement, siswa akan mendapatkan penguatan atas apa yang telah mereka lakukan sehingga ini akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengulangi perilaku positif yang sama
2. Membangun kebiasaan positif : Dengan memberikan penguatan yang konsisten akan membuat siswa membiasakan kebiasaan belajar yang positif dan dapat meningkatkan hasil belajar
3. Mengembangkan kepercayaan diri : Dengan penguatan yang positif akan membantu para siswa dalam meningkatkan kepercayaan diri karena hasil usaha dan pencapaiannya telah diakui.
Strategi pemberian reinforcement
Terdapat beberapa strategi pemberian reinforcement yang bisa dilakukan agar lebih efektif dan memberikan dampak yang positif terhadap siswa, yaitu :
● Diberikan secara spesifik : Penguatan harus dilakukan secara spesifik terhadap perilaku yang diinginkan dan diberikan dengan segera setelah siswa melakukan menyelesaikan sesuatu
● Konsisten dan Adil : Penting untuk memperhatikan konsistensi dalam memberikan penguatan dan diberikan secara adil kepada seluruh siswa
● Berorientasi pada proses, bukan hasil : Agar lebih efektif, penguatan tidak hanya dilakukan pada hasil akhir saja melainkan harus diberikan pada proses yang telah dilakukan siswa dalam mencapai sesuatu.
SDIT Auliya, SD Islam Favorit di Bintaro
SDIT Auliya merupakan SD Islam Favorit di Bintaro yang melaksanakan proses pembelajaran untuk menumbuhkan potensi anak dan menanamkan nilai-nilai keislaman.
Sebagai SD islam favorit yang telah dipercaya oleh masyarakat, SDIT Auliya menghadirkan konsep sekolah bertajuk “My School, My Second Home”
Hal ini karena SDIT Auliya menghadirkan suasana belajar yang homy dan menyenangkan untuk bisa menciptakan karakter positif bagi peserta didik sesuai dengan nilai keislaman.
Untuk mencapai tujuan tersebut, SDIT Auliya menggunakan program pembelajaran berbasis SAL (Student Active Learning), HOTS (High Order Thinking Skill) dan penerapan Cambridge Curriculum.
Selain itu, proses pembelajaran juga dilaksanakan sesuai dengan standar internasional dan berbagai fasilitas lengkap penunjang pembelajaran.
Untuk informasi pendaftaran SDIT Auliya, bisa berkunjung ke website resmi sekolah disini.