Meski bukan hal yang menyeramkan, namun menjelang masa puber atau akil baliq pada anak seringkali menjadi momok bagi para orang tua. Tidak sedikit orang tua yang bingung dan khawatir menghadapi masa istimewa bagi buah hatinya tersebut. Beranjak dari hal tersebut, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Auliya dengan rutin menggelar seminar parenting, yang khusus membahas masalah pubertas pada anak. Seminar yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 4 dan orang tua, diadakan di Ruang Audio Visual Lantai 5 Sekolah Islam Auliya, Jombang Ciputat, Tangerang Selatan.

“Edukasi dan pelatihan ini merupakan program utama (protam) untuk siswa-siswi kelas 4. Kali ini tim Edukasi Remaja asuhan pakar parenting Elly Risman, mengangkat tema “Becoming Muslim Teens”, dimana anak-anak akan diobservasi dan dilatih sebagai pembekalan dalam menjelang remaja,” tutur Dian Niagari, guru yang juga penanggungjawab acara.

Psycholog, Evangeline Imelda (berdiri), dan pakar parenting, Firdaus (duduk), menjadi pembicara dari seminar Becoming Muslim Teens sebagai protam siswa-siswi kelas 4 SDIT Auliya.

Menurut Dian protam (Program Utama) pembekalan tersebut sangat penting dan sudah dirasakan manfaatnya bagi siswa juga orang tua. “Bagi orang tua, mereka menjadi tahu bagaimana menghadapi anak menjadi remaja. Sedangkan bagi siswa, mereka jadi lebih paham apa yang harus dilakukan apabila haid pada anak wanita, sementara untuk anak laki-laki mereka jadi tahu apa yang harus dilakukan ketika mimpi basah.”

“Selain itu, observasi yang dilakukan oleh tim edukasi remaja juga akan melaporkan anak-anak yang terpapar hal-hal negatif. Alhamdulillah disini hampir dibilang tidak ada anak yang terpapar hal negatif, ini karena Sekolah Auliya selalu menanamkan ahlaqul karimah sebagai seorang muslim,” ungkap Dian.

Senada dengan Dian, Wakil Kepala Sekolah SDIT Auliya, Arif Rachman, yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengatakan bahwa protam menjelang masa pubertas untuk anak kelas 4 akan terus diadakan. “Sudah dirasakan manfaatnya, salah satunya adalah anak saya, yang kebetulan adalah seorang perempuan. Sejak mengikuti edukasi dan pelatihan bagi remaja ini, anak saya jadi tahu mana bagian tubuh yang tidak boleh disentuh, serta menahan diri untuk tidak berkata kasar apalagi menggunakan bahasa yang kotor,” papar Arif.

“Anak-anak yang menghadapi masa remaja, mereka membutuhkan tempat untuk bercerita, di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan. Dengan pengetahuan dari pakar parenting, para orang tua akan menjadi teman bercerita yang baik bagi anak-anaknya. Ilmu atau pembekalan yang diajarkan oleh para pakar parenting akan membuat mereka percaya diri untuk menjadi teman yang baik bagi anak-anaknya,” ucap Arif menambahkan.

Tidak hanya pihak sekolah, protam siswa kelas 4 itu juga mendapat dukungan penuh dari Istiya (Ikatan Silaturahmi Orang Tua Siswa Auliya). Neura, ibu dari Zaid, siswa kelas 4 SDIT Auliya, usai mengikuti seminar langsung memberikan testimoninya terhadap kegiatan tersebut. “Awalnya sempet bingung menghadapi hal ini. Sempet kepikiran dan khawatir jika salah menerangkan kepada anak tentang masa puber. Saya khawatir menyampaikan tentang masa puber dengan bahasa yang vulgar, atau malah salah, tapi ketika tadi mengikuti seminar parenting ini, saya jadi tahu bagaimana cara mengatakan pada anak saya dengan bahasa yang santun dan efektif,” pungkas Neura.