Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Auliya menggelar sidang untuk menguji hasil karya ilmiah yang dibuat oleh siswa kelas XI di gedung Ali Bin Abi Thalib, Jombang Tangerang Selatan, Selasa 14/12/2021.
Pembuatan karya ilmiah menjadi kegiatan rutin yang setiap tahunnya direalisasikan sehingga dapat disebut sebagai program tahunan kelas XI. Program tahunan ini akrab dikenal dengan sebutan Creative Research Exhibition (CRE). Adapun tujuan dilaksanakannya program tahunan, yakni untuk menggali dan meningkatkan keahlian, inovasi, cara berpikir kritis, ketelitian, keterampilan, kreativitas, serta produktivitas dalam pembuatan sebuah karya yang didasarkan pada asas-asas keilmiahan. Syarat-syarat untuk memenuhi asas keilmiahan tersebut, yakni harus logis, analisis bersifat objektif, sistematis, dan jelas. Di dalam proses pengerjaannya, para siswa dibimbing oleh guru-guru bidang studi yang sesuai dengan judul penelitian yang mereka ambil.
Karya ilmiah yang dirancang siswa pun didesain agar mirip dengan dokumen skripsi. Hal tersebut, dimaksudkan untuk siswa lebih dahulu mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam merangkai kalimat efektif dengan kata-kata baku sesuai standar Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), mencari sumber referensi yang ilmiah, menentukan metode penelitian kualitatif atau kuantitatif yang relevan dengan judul penelitian, mengolah dan menganalisis data penelitian, tata cara penggunaan catatan kaki, serta daftar pustaka. Oleh karena itu, program tahunan ini juga sebagai ajang memperkenalkan siswa dengan penyusunan ide dan gagasan yang ilmiah, menganalisis keobjektifan suatu data dan fakta, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, hingga tahap menyimpulkan dan pemberian saran pada objek serta subjek yang dianalisis.
Waktu yang dibutuhkan dalam merancang karya ilmiah, yakni selama empat bulan. Rangkaian kegiatan selama proses perancangannya diawali dengan tahap penentuan judul di bulan Agustus, dilanjutkan dengan sidang seminar proposal di bulan Oktober, kemudian tahap akhir ditutup dengan sidang utama di bulan Desember. Para siswa diarahkan agar terus berprogres sehingga dapat melampaui setiap timeline yang memang sudah diinformasikan ketika awal peluncuran program pembuatan karya ilmiah. Di sela-sela jam pembelajaran yang cukup padat dan pengerjaan tugas-tugas dari para guru mata pelajaran, rupanya tidak menyurutkan semangat siswa Auliya dalam menyelesaikan karya ilmiah. Namun, hal itu pun tidak terlepas dari kinerja Bapak dan Ibu guru pembimbing yang tiada henti memberikan arahan, dukungan, saran, serta kritik yang membangun untuk kecakapan karya ilmiah yang dihasilkan siswa.
“Assalamu’alaikum bu, alhamdulillah aku udah selesai sidangnya, tadi aku alhamdulilah untuk penulisan nggak ada yang dikoreksi, cuman dikoreksi di bab kesimpulan ditambahin angkanya secara sebenarnya aja, terus ditambahin untuk nambahin saran penelitian selanjutnya, dikoreksi tentang pengertian Daya, sama dikoreksi untuk judul kalau bisa tidak pakai kata “Pengisi Daya” pengisi nya diganti kata lain yang maknanya tidak mengisi Daya lampu led melainkan menyalakan lampu led. Itu aja bu tadi untuk hasil sidangnya. Makasih banyak ibu udah membantu sejauh ini hehe” ujar salah satu siswa kelas XI IPA Al Khawarizmi.
Kebahagiaan setelah selesai pelaksanaan sidang utama pun tidak hanya dirasakan oleh siswa. Melainkan, juga para dosen yang menjadi penguji mereka. Hal itu, dikarenakan siswa SMAIT Auliya sangat kreatif dalam memilih judul penelitian dan hasil penelitiannya pun maksimal. Keunikan judul dan kerennya hasil penelitian siswa SMAIT Auliya, rupanya menjadi daya tarik tersendiri untuk Ibu Dr. Elvi Susanti, M.Pd. Beliau adalah salah satu dosen penguji sidang karya ilmiah yang berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk tingkatan karya ilmiah siswa SMA, penelitian yang dibuat oleh siswa SMAIT Auliya sudah sangat bagus dan dapat dilanjutkan untuk skripsi.
“Waktu membaca naskah-naskah siswa, saya betul-betul merasa terharu. Ini terharu yang bukan saya buat-buat, memang kenyataan. Ya Allah ini keren-keren sekali anak-anak SMA kelas XI, bisa membuat penelitian seperti ini. Jadi, mereka itu mempunyai ide-ide yang luar biasa, yang menurut saya sebenarnya ini sudah mini skripsi. Kalau dijadikan skripsi pun bisa. Bahkan, kalau untuk disubmit di jurnal pun bisa” ujar Ibu Elvi Susanti dalam wawancara bersama jurnalis Sekolah Islam Terpadu Auliya.
Untuk karya ilmiah siswa SMAIT Auliya di tahun pembelajaran 2021/2022 memiliki tema teknologi, sains, sosial, dan pendidikan. Atas dasar tema-tema tersebut siswa SMAIT Auliya dapat merangkai judul penelitian yang kreatif serta disesuaikan dengan perkembangan zaman, kondisi dan situasi, serta pengamatan masing-masing siswa terkait fenomena yang sedang dihadapi masyarakat, khsusnya terkait fenomena sosial maupun alam. Tentunya, banyak sekali manfaat dan pembelajaran yang bisa diambil dari setiap kegiatan, salah satunya dari program tahunan pembuatan karya ilmiah yang menjadi kegiatan rutin di SMAIT Auliya. Melalui kegiatan ini, menjadikan siswa mendapat pengalaman dalam proses penyusunan karya ilmiah, kemudian berlanjut dengan prosesi sidang dengan pertanyaan-pertanyaan dari dosen maupun guru penguji. Selain itu, para guru pun memiliki banyak pengalaman dalam membimbing siswa, khususnya mengarahkan pada kecakapan karya yang dihasilkan dari segi teknik penulisan maupun dari isi penelitiannya. Bukan hanya siswa maupun guru, tetapi dosen pun memiliki pengalaman, yakni ketika membaca dan mengujikan hasil penelitian siswa di tingkat SMA.