Sholat merupakan rukun islam kedua yang wajib dilakukan oleh semua umat muslim. Sholat juga merupakan bentuk ketaqwaan dan rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT. Maka dari itu, setiap orang tua yang beragama Islam sudah seharusnya mengajarkan sholat kepada anak-anaknya.
Namun realitanya, tidak semua anak bisa dengan mudah dan menurut untuk melakukan sholat sesuai waktunya. Apalagi jika anak sudah memasuki usia belasan tahun. Pada usia itu, mereka mulai disibukkan dengan berbagai aktivitas sekolah, sehingga dapat dengan mudah dijadikan alasan untuk menunda atau lalai terhadap sholat. Untuk itu, menanamkan kebiasaan sholat pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Mengenal Sholat?
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Perintahkanlah anak-anakmu untuk mendirikan sholat tatkala mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan sholat jika sudah berusia sepuluh tahun.” (H.R Abu Daud)
Adapun hukuman yang dimaksud bukan hukuman yang membahayakan, namun Rasulullah SAW memerintahkannya dengan penuh kasih sayang, penuh bimbingan dan perhatian, serta dengan memberikan dukungan kepada anak.
Meskipun kewajiban anak untuk sholat dimulai ketika ia sudah bisa dikatakan baligh (ketika sudah bermimpi basah atau haid atau menginjak umur 15 tahun), namun tidak ada salahnya mengenalkan dan membiasakan anak untuk sholat sejak usia dini.
Jika orang tua sudah mantap untuk mulai mengajarkan sholat kepada anak, berikut cara-cara yang bisa diterapkan:
Sebelum mengajarkan anak, orang tua harus bisa menjadi contoh
Hal penting sebelum mengajarkan anak sholat, orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam melaksanakan sholat. Orang tua harus lebih dulu konsisten dan tepat waktu dalam melaksanakannya.
Kenapa hal ini penting?
Karena anak-anak mempunyai kecenderungan untuk meniru perilaku orang di sekitarnya. Dengan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, hal ini akan membantu mereka memahami bahwa sholat harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikan pemahaman tentang pentingnya sholat
Yang kedua, orang tua bisa memberikan edukasi tentang pentingnya sholat untuk ditaati oleh umat islam. Berikan juga penjelasan tentang konsekuensi jika tidak mengerjakan sholat. Meskipun akan sulit dicerna oleh anak, namun cobalah memakai bahasa yang mudah dimengerti. Selain itu agar anak tertarik untuk mendengarkan, orang tua juga bisa menambahkan cerita-cerita Nabi yang masih berhubungan dengan ibadah sholat.
Ajak anak sholat tepat waktu dan berjama’ah
Ketika anak sudah mampu membedakan mana yang benar dan yang salah, inilah waktu yang tepat untuk mengajaknya melakukan sholat. Mulaiah dengan mengajarkan tata cara berwudhu yang benar dan mengenakan pakaian atau alat sholat yang sah.
Dalam progres belajar sholat, jangan lupa untuk memberikan koreksi untuk gerakan atau pelafalan yang kurang tepat. Kemudian, jika anak dirasa sudah cukup paham dan bisa mengikuti aturan-aturan ini, Anda bisa mulai mengajaknya solat berjama’ah di masjid agar anak terbiasa melaksanakan sholat tepat waktu, serta melatihnya berbaur dengan orang-orang di sekitar lingkungannya.
Pilih sekolah yang mendukung anak untuk belajar tentang Islam
Setelah pondasi yang kuat diterapkan di rumah, pemilihan sekolah Islam juga bisa membantu anak untuk belajar konsisten dalam melakukan sholat. Tidak hanya itu, lingkungan sekolah Islam juga bisa menambah pemahaman anak tentang agama Islam secara luas. Dengan dukungan guru dan teman-teman kelasnya, anak juga mendapat dorongan yang postif untuk melakukan sholat dan kebiasaan baik lainnya.
Dalam rangka mendukung pendidikan agama Islam bagi anak-anak, SD Islam Terpadu (SDIT) Auliya, sebagai SD Islam favorit di Bintaro, memberikan lingkungan yang mendukung aspek perkembangan anak untuk menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, namun juga kreatif dan saleh.
Semoga dengan menerapkan metode di atas, dapat membantu orang tua untuk mendidik anak khususnya dalam mengajarkan sholat sejak usia dini.